Kisah Inspirasi Pemuda Baik dan Penjudi, Kesempatan yang Hilang
Salah seorang pemuda baik
memiliki seorang sahabat yang kesehariannya sebagai penjudi. Pemuda baik
tersebut kerap menasihati sahabat penjudinya supaya menghentikan cara hidup
yang demikian dan berbalik kepada Tuhan.
“Saya akan melakukannya disaat
terakhir hidup saya,” itulah jawaban penjudi.
“Tapi bagaimana jika kamu
tiba-tiba meninggal dan tidak ada waktu untuk bertobat?”
“Itu bukanlah masalah sulit.
Keberuntungan selalu ada di pihak saya. Jika hal itu terjadi, ada tiga kata
yang bisa menyelamatkan saya. Saya setidaknya memiliki waktu untuk berkata, ‘Tuhan,
ampunilah saya,’ dan saya akan diampuni.”
Suatu hari, mereka berdua
berangkat ke rumah teman mereka dengan mengendarai masing-masing sepeda motor.
Tiba-tiba, motor si penjudi tak terkendali akibat menginjak lubung di jalan.
Penjudi itupun menabrak pembatas jalan hingga terjatuh dan kepalanya pecah
akibat benturan keras saat terjatuh. Ketika menarik nafas, ia merasa bahwa
masih ada waktu baginya untuk mengucapkan tiga kata, “Sungguh Sial Setan!,” dia
berteriak dan kemudian meninggal.
Si penjudi diberi peluang untuk
berubah selama berkali-kali, namun mengabaikannya. Sampai akhirnya semuanya
terlambat. Bila mau jujur, ada begitu banyak kesempatan yang telah Tuhan
berikan bagi kita. Kesempatan untuk mengubah nasib dan kehidupan pribadi. Tapi
bagaimana respon kita? Sudahkah kita menanggapinya dengan cepat dan tepat? Atau
kita malah mengulur-ulur waktu dan berkata “nanti dan nanti”?.
Bila saat ini Tuhan masih memberi
nafas hidup, itu berarti kesempatan yang kesekian, yang kita dapatkan. Ambil
peluang itu dan jalani kehidupan seperti yang benar-benar Tuhan mau.
Semoga bermanfaat, jangan lupa berikan suka dan bagikan artikel ini. Terima kasih.
Sumber : Imelda Saputra, Inspiring Stories "150 Kisah untuk menguatkan hidup Anda".
Komentar
Posting Komentar